Rabu, 29 Oktober 2014
Mengapa Manusia Disebut Makhluk Yang Paling Sempurna?
Manusia disebut makhluk paling sempurna karena manusia diberikan akal untuk berfikir yang baik, Manusia dengan hewan sama-sama memiliki otak, tetapi otak yang dimiliki oleh manusia dapat digunakan untuk berfikir secara baik, sedangkan hewan otaknya tidak digunakan secara semestinya, serta manusia dapat berbahasa yang dapat disaling mengerti. Allah menciptakan manusia di dunia ini dengan berbagai ragam dan jenis dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing. sekurang-kurangnya kemampuan seseorang, dibaliknya itu terdapat kelebihan yang tersembunyi yang mungkin tidak semua orang dapat mengetahuinya. Jadi , jangan pernah menjudge orang tersebut orang yang bodoh tanpa ada kemampuan. Selain itu, manusia diciptakan dengan mempunyai hawa nafsu sama seperti hewan, tetapi manusia dapat mengendalikan hawa nafsunya. Maka dari hal itu, Allah pun menciptakan manusia sebagai suatu yang tidak dapat ditebak arah akhir perjalanannya. Manusia memiliki keinginan untuk dapat menentukan jalan hidupnya.
Manusia juga memiliki kesadaran. Manusia yang tidak mampu menguasai kesadarannya akan terjerumus kedalam jurang kenistaan yang paling dalam. Seorang manusia disebut Manusia Paripurna ketika menjalani hidup dan kehidupannya dengan kesadaran penuh. ciri-ciri manusia paripurna adalah ketika apa yang dia fikirkan, dan apa yang dia ucapkan sesuai dengan apa-apa yang dia perbuat.
Maka dari itulah manusia disebut makhluk paling sempurna karena manusia memiliki Akal untuk berfikir yang baik, Kelebihan dan kekurangan masing-masing, hawa nafsu yang dapat dikendalikan, keinginan untuk menentukan jalan hidupnya, dan kesadaran untuk berfikir lebih dahulu sebelum melakukan sesuatu.
sumber :
http://www.amvanalion.blogspot.com/2013/04/manusia-makhluk-paling-sempurnabaik.html?m=1
http://www.panca.wordpress.com/2013/01/09/manusia-dikatakan-sebagai-mahluk-yang-sempurna-karena-diberikan-kesadaran-adalah-kesadaran-untuk-memilih-memilih-dengan-sadar/
Hubungan Manusia Dengan Kebudayaan
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna dibandingkan dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Manusia diberikan akal oleh Tuhan untuk berpikir sebelum melakukan sesuatu. Manusia adalah makhluk sosial, karena manusia saling membutuhkan bantuan. Semakin banyak manusia, maka semakin banyak juga budaya yang tercipta.
Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap
kebudayaan yaitu sebagai
1) penganut kebudayaan,
2) pembawa kebudayaan,
3) manipulator kebudayaan, dan
4) pencipta kebudayaan.
Contoh Hubungan Antara Manusia dengan
Kebudayaan
·
Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
·
Cara hidup di kota dan di desa
yang berbeda ( urban dan rural ways of life )
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )
·
Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial
tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan,
bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas
mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri
pula pada setiap individu.
·
Kebudayaan khusus atas dasar
agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
·
Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang
pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka
bergaul.
Sumber:
http://suparman11.wordpress.com/2012/11/12/hubungan-manusia-dengan-kebudayaan/
http://aryapramudya-gunadarma.blogspot.com/2012/03/hubungan-antara-manusia-dengan.html
http://radenanindyo.blogspot.com/2012/10/hubungan-manusia-dgn-kebudayaan.html
Langganan:
Postingan (Atom)